SELAMAT DATANG ... WELCOME ... HORAS ... MEJUAH-JUAH ... YA'AHOWU .... MEDIA ONLINE SUARA MASYARAKAT SUMUT .... MEDIA - IKLAN & PROMOSI SUMATERA UTARA ....

MARK-UP PEMBANGUNAN BANDARA KULANAMU


Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) terus mendalami indikasi dugaan mark-up (penggelembungan) anggaran pada proyek pembangunan Bandara Kuala Namu. Sejauh ini polisi telah mengumpulkan data-data pendukung untuk membuktikan indikasi tersebut.
“Akan kita tindaklanjuti dan diusut sampai tuntas, meski tidak semudah itu,” kata Lakhar Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, (31/3).

Sebelumnya, tim Satuan III Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat (Dit) Reskrim Polda Sumut turun ke lapangan melakukan penyelidikan dugaan mark-up Rp2,7 triliun pada pembangunan Bandara Kuala Namu tersebut.

Penelidikan itu merupakan tindak lanjut laporan empat anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumut masing-masing Rahmat Shah, Rudolf M Pardede, Parlindungan Purba dan Damayanti kepada Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Oegroseno,(23/3) lalu.

Sementara itu, hasil temuan Lembaga Informasi Indonesia (LII), pondasi bangunan Bandara Kuala Namu dipasangi dengan batu bata dalam posisi berdiri (miring). “Apakah batu bata yang dipasang berdiri (miring). Bagaimana pondasi bisa kuat menahan beban bangunan dengan kondisi seperti itu? Kita sangat khawatir bangunan itu akan rubuh saat digunakan,” ujar Direktur Eksekutif LII Parlin Sinaga kepada wartawan.

Sekedar diketahui, Bandara Kualanamu dibangun di atas lahan seluas 500 hektar, antara lain eks lahan perkebunan kelapa sawit milik Primkopad. Pohon kelapa sawit kemudian ditumbang dan ditimbun sebagai dasar pembangunan Bandara Kuala Namu.

Sinaga menegaskan, dugaan mark-up dan menyalahi bestek itu sangat nyata terbukti. Sebab, LII memiliki dua surat pernyataan (keterangan) bermaterai Rp6000 yang ditandatangani mantan pekerja proyek Bandara Kuala Namu Usman Efendi dan Joni Saputra.

Kedua mantan pekerja itu menyatakan kepada Sinaga, proyek Bandara Kuala Namu menyalahi bestek. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya batang kelapa sawit yang diangkat dari lokasi penimbunan ketika sedang melakukan pekerjaan paku bumi pada Senin 21 April-Rabu 23 April 2008 lalu.

Menurut keduanya, timbunan batang sawit ditemukan di belakang base camp PT W, pelaksana proyek pembangunan Bandara Kuala Namu. (***)

TANGKAP DAN PENJARAKAN BUPATI TOBA SAMOSIR



KETUA KOMISI C DPRDSU, MARKUS PDAM TIRTANADI



AROGANSI BALON WAKIL BUPATI TOBASA




MEDAN - PEKANBARU - PERAWANG - BANGKINANG - KERINCI - JAMBI - DUMAI - SIBOLGA

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP